If Else Statement di JavaScript
If Else Statement di JavaScript

If Else Statement di JavaScript – JavaScript Dasar #10

0 Shares
0
0
0

If Else Statement di JavaScript

Menggunakan bahasa pemrograman manapun, program yang ditulis harus bisa membuat keputusan dan melakukan tindakan yang sesuai berdasarkan dengan logika program yang akan dibuat, begitu juga dengan JavaScript.

Seperti bahasa pemrograman umumnya JavaScript juga memiliki kontrol struktur, seperti kondisi dan perulangan.

Dengan kontrol struktur kita bisa menentukan bagian mana dari code yang akan dan tidak akan dieksekui sesuai dengan kondisi yang diinginkan, atau melakukan eksekusi berulang-ulang pada bagian code tertentu.

Mulai bagian ini kita belajar kontrol struktur yang ada pada JavaScript, dimulai dengan kontrol struktur kondisi. Pada bagian ini kita akan belajar salah satu kontrol struktur yang ada pada JavaScript, yaitu If Else Statement.

If Else Statement Dasar pada JavaScript

If Else Statement digunakan untuk membuat kontrol struktur kondisi yang akan mengambil keputusan pada program yang dibuat.

Dengan begitu kita bisa mengatur bagian program yang mana yang akan dieksekusi jika kondisi tertentu terpenuhi, dan jika kondisinya tidak terpenuhi, kita bisa mengatur bagian program yang lain yang akan dieksekusi.

Pada dasarnya, struktur penulisan If Else Statement pada JavaScript adalah seperti berikut:

if (kondisi) {
// kode yang akan dieksekusi jika kondisi terpenuhi
}
else {
// kode yang akan dieksekusi jika kondisi tidak terpenuhi
}

Sebagai contoh misalnya kita ingin membuat kondisi dimana program akan mencetak log “Nilai kamu lebih dari 65. Kamu lulus ujian!” jika kondisi yang diuji yaitu variabel “nilai” lebih besar dari 65 dan akan mencetak log ‘Nilai kamu kurang dari 65. Kamu tidak lulus ujian!’

Jika variabel tidak lebih besar dari 65, kita bisa melakukannya seperti contoh potongan kode berikut:

if (nilai > 65) {
console.log(‘Nilai kamu lebih dari 65. Kamu lulus ujian!’);
}
else {
console.log(‘Nilai kamu kurang dari 65. Kamu tidak lulus ujian!’);
}

Potongan code diatas adalah contoh penggunaan paling dasar dari If Else Statement yang ada pada JavaScript.

Seperti pada contoh potongan kode diatas, kata kunci “if” diikuti dengan sepasang tanda kurung “( )”.

Di dalam tanda kurung tersebut kondisi dari If Else Statement yang akan diuji ditulis. Kondisi yang diuji tersebut harus menghasilkan nilai bertipe data boolean berupa “true” atau “false”.

Jika kondisi terpenuhi atau bernilai “true”, maka If Else Statement akan menjalan potongan kode yang ada di dalam sepasang kurung kurawal “{ }” di depan keyword “if”.

Sedangkan jika kondisi tidak terpenuhi atau bernilai “false”, maka kode yang akan dieksekusi adalah kode yang ada di dalam sepasang tanda kurung kurawal “{ }” yang di depan keyword “else”.

If, If Else, dan Else Keyword di JavaScript

Dalam keadaan tertentu kamu menemukan keadaan dimana kamu harus membuat banyak kondisi, pada contoh diatas sebelumnya kita hanya memiliki dua buah kondisi; yaitu nilai diatas 65 dan nilai dibawah 65.

Bagaimana jika kita ingin memiliki lebih dari satu kondisi pada logika program yang kita tulis, mengembangkan dari contoh program selanjutnya, seperti berikut:

– Jika nilai > 85, maka log di console “Nilai A”
– Jika nilai > 70, maka log di console “Nilai B”
– Jika nilai >= 60, maka log di console “Nilai C”
– Selain itu, maka log di console “Nilai D”

Dalam If Else Statement, kita bisa menggunakan keyword tambahan lainnya yaitu “else if” yang memungkin kita untuk menulis lebih banyak kondisi.


Keyword “else if” ditulis setelah keyword “if”. Penulisan keyword “else if” hampir sama dengan penulisan keyword “if” yang juga memiliki kondisi.

Misalnya seperti contoh kasus diatas kita bisa menulis If Else Statement dengan tambahakan keyword “if else” seperti berikut:

if (nilai > 85) {
console.log(‘Nilai A’);
}
else if (nilai > 70) {
console.log(‘Nilai B’);
}
else if (nilai > 60) {
console.log(‘Nilai C’);
}
else {
console.log(‘Nilai D’);
}

Pada potongan kode diatas, If Else Statement akan terlebih dahulu menguji kondisi dari keyword “if”, jika nilai dari kondisi keyword “if” terpenuhi, maka If Else Statement akan mengeksekusi potongan kode:

console.log(‘Nilai A’);

Namun jika kondisi dari keyword “if” tidak terpenuhi, maka If Else Statement akan menguji kondisi berikutnya yaitu kondisi yang berada pada keyword “else if”. Jika kondisi dari keyword “else if” tersebut terpenuhi maka If Else Statement akan mengeksekusi potongan kode:

console.log(‘Nilai B’);

Jika kondisi dari keyword “if else” masih belum terpenuhi, maka If Else Statement akan menguji kondisi berikutnya lagi dan begitu sampai seterusnya.

Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, maka If Else Statement akan mengeksekusi potongan kode yang berada pada keyword “else”, yaitu:

console.log(‘Nilai D! ’);

Begitulah bagaimana If Else Statement bekerja pada JavaScript. Pada contoh diatas kita hanya menuliskan dua buah keyword “else if”, namun sebenarnya kamu bisa menulis lebih banyak “else if” keyword pada If Else Statement.

Kondisi, Tipe Data Boolean, dan Operator di If Else Statement

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kondisi yang akan diuji haruslah bernilai “true” atau “false”. Dalam kata lain, kondisi harus bertipe data boolean.

Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mencapai kondisi tersebut, tergantung dengan logika program yang kamu buat.

Kamu bisa menggunakan operator perbandingan seperti operator Sama Dengan (===), operator Lebih Besar (>), operator Lebih Kecil (<) dan operator perbandingan lainnya, seperti yang sudah kita lakukan pada contoh diatas sebelumnya.

Kita juga bisa menggunakan operator lain yang bisa menghasilkan nilai yang memiliki tipe data boolean seperti operator Logika Boolean dan sebagainya, asalkan nilai yang akan dihasilkan pada kondisi If Else Statement memiliki tipe data boolean.

Selain menggunakan operator kita juga bisa menguji nilai yang diuji tersebut dengan nilai langsung, dalam kasus tertentu, kamu bisa menggunakan cara ini.

Misalnya kita memiliki sebuah variabel yang memiliki nilai bertipe data boolean, kita bisa menguji nilai dari variabel tersebut seperti pada contoh berikut:

var namaBarang = “Baju”;
var sudahDiambil = true;
if (sudahDiambil){
console.log(namaBarang + “ sudah diambil”);
}
else {
console.log(namaBarang + “ belum diambil”);
}

Pada contoh potongan kode diatas, kita menguji variabel secara langsung yang memiliki tipe data boolean pada kondisi di If Else Statement.

Jika variabel tersebut memiliki nilai “true” maka kondisi terpenuhi, sedangkan jika variabel tersebut memiliki nilai “false” maka kondisi tidak terpenuhi. Pada kondisi tertentu kita membutuhkan cara ini untuk memenuhi logika program yang kita buat.

Cara Penulisan If Else Statement di JavaScript

Pada contoh-contoh diatas sebelumnya, kita menulis potongan kode yang akan dieksekusi pada keyword “if”, “else” dan “else if” di dalam bungkusan tanda kurung kurawal ( { … } ), misalnya seperti berikut:

if (x > 5) {
console.log(‘X lebih besar dari 5’);
}
else if (x > 2) {
console.log(‘X lebih besar dari 2’);
}
else {
console.log(‘X tidak lebih besar dari 2’);
}

Namun sebenarnya jika potongan kode yang akan dieksekusi pada keyword “if”, “else” dan “else if” hanya satu baris, kamu bisa menuliskannya langsung tanpa perlu membungkusnya di dalam tanda kurung kurawal.

Pada contoh diatas, potongan kode yang akan dieksekusi sebenarnnya pada keyword “if”, “else” dan “else if” hanya satu baris, sehingga If Else Statement diatas kita juga bisa menulisnya seperti berikut:

if (x > 5) console.log(‘X lebih besar dari 5’);
else if (x > 2 ) console.log(‘X lebih besar dari 2’);
else console.log(‘X tidak lebih besar dari 2’);

Dengan menulisnya dengan cara seperti tersebut kamu bisa menghemat penulisan dan membuat potongan menjadi lebih bersih karena lebih sedikit. Namun cara tersebut hanya bisa digunakan jika potongan kode yang dieksekusi tidak lebih dari satu baris.

Jika kamu lebih menyukai notasi menggunakan tanda kurung kurawal walau potongan kode yang akan dieksekusi hanya satu baris, kamu tetap bisa melakukannya, itu terserah bagaimana kamu suka melakukannya.

Ada kalanya kontrol struktur dari program yang kita buat membutuhkan kita untuk melakukan pengujian kondisi berulang kali untuk mengeksekusi atau tidak mengeksekusi potongan kode tertentu.

Untuk menjawab kebutuhan itu, ada istilah Nested If Else Statement pada If Else Statement.

Nested If Else Statement

Pada pemrograman secara umum, terkadang kita harus membuat kontrol struktur kondisi atau percabangan lebih lebih dari satu kali atau bahkan dalam keadaan tertentu kita harus membuat kondisi di dalam kondisi atau yang juga biasa disebut dengan isitilah Nested If Else Statement.

Pada bagian ini kita belajar bagaimana cara menulis Nested If Else Statement dan kapan kita harus menggunakannya.

Dalam JavaScript kita bisa menulis nested if else statement seperti biasa, misalnya seperti pada contoh kasus diatas kita melakukan pengujian if else statement seperti berikut:

var barang, total;

if (barang === ‘rinso’){
if (total > 5000000){
console.log(‘diskin kamu sebesar 15%’);
}
else if ( total > 3000000){
console.log(‘diskon kamu sebesar 10%’);
}

else {
console.log(‘diskon kamu sebesar 5’);
}
}

else {
console.log(‘kamu tidak mendapatkan diskon’);
}

Pada contoh dan potongan kode diatas, melakukan nested if statement sebanyak satu kali. Namun jika membutuhkan, kamu bisa menggunakan nested if else statement sebanyak yang kamu inginkan pada JavaScript.

0 Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like